Senin, 19 Maret 2012

SEPENGGAL WAKTUKU


Lengkingan suara momot memecah konsentrasi belajarku, perlahan kuraih sikecil biru metallic pemberian oma saat ultahku yang ke-20. “Ya.. Assalamu’alaikum, ini siapa ya?”tanyaku, saat kulihat ada nomor baru yang tertera dilayar momot.  ”Wa’alaikum salam, ini Kak Muthi dek, bisa kakak minta tolong ? jagain si Hani ama Haris, kakak mo ada acara di DPD, dirumah lagi ngak ada orang, Rara lagi ngak ada kegiatan khan?”, sahut suara disebrang sana. “Oh Kak Muthi.., ngak terlalu sih kak, cuma ngulang-ngulang pelajaran lama, hmm… ok deh, insyaAllah 15 menit lagi rara nyampe tempat kakak, wa’alaikum salam”. Balasku mengakhiri percakapan.
Kupandangi layar hape mungilku dengan seksama..hmmm pukul setengah 2 siang. Pantesan..jam 2 kan memang jadwal rapat rutin biasa Kak Muthi. Kak Muthi, guru ngajiku minta tolong buat ngejagain dedek2 balita.  Yeah, skalian buat persiapan jadi ummi nanti….nih…
                                                   xxx
“Assalamu’alaikum”, ucapku di depan pintu, setelah ku masuki pekarangan rumah kak Muthi yang asri.  Sungguh sentuhan tangan Kak Muthi bisa membuat pekarangan ini menjadi apik, dan indah , dijamin deh nga bakalan bikin jemu setiap mata yang memandangnya.. beruntung skali ya, Mas Imam suami Kak Muthi, pikirku… “Wa’alaikumusalam warohmatullahi wabarokatuh, sahut suara lembut milik Kak Muthi, oh dek rara dah nyampe yaa, silahkan masuk dek…”.  Kak Muthi sudah tampak rapi bersiap-siap untuk berangkat. ”Oh ya dek, kebetulan tadi si Hani habis main dia mimik dan akhirnya ketiduran, abangnya juga sudah capek main, ikut tidur nih… tapi kakak ngak mungkin ninggalin mereka berdua aja dirumah, jadi kakak minta tolong rara, tungguin mereka yaa,  klo seandainya mereka bangun, biasanya pada minta dibuatin susu, nih susunya dah kakak sediain, tinggal tuang air panas aja… ya dek.. kakak tinggal dulu ya.. makasih banyak atas bantuannya, insya allah kakak sekitar pukul limaan sore dah pulang”, ucap kakak sembari berjalan menuju pintu.  “Dek rara, klo mau apa-apa ambil sendiri aja yaa, anggap aja rumah sendiri”, tambah Kak Muthi dengan  tersenyum sambil menutup pintu.  “OK kakak pergi dulu ..assalamu’alaikum”. “Wa’alaikum salam warohmatullahi wabarokatuh , jawabku.
Kuedarkan pandangan ke ruangan tamu Kak Muthi, “hmm…mo’ ngapain ya, gumamku..dedek balita pada bobok, so aku ngerjain yang lain aja deh… Yap. …telusuri setiap sudut rumah Kak Muthi…but nihil dari kotoran dan pekerjaan yang nunggu antrian….Hmmm,Aku bingung nih mo ngapain… Yeah.. sijenius nga mungkin bingung ngadepin waktu kosong, cause rumah Kak Muthi dah kinclong yap berarti this is time for you… “Now !!increase your brain with new knowledge”, batinku…ringan kulangkahkan kakiku menuju rak buku utama ditengah ruangan, yang dipenuhi buku buku yang berjejer rapi. Afwan ya Kak klo aku baca-buku-bukunya, tapi biasanya ada kakakpun aku tetap nga bisa membendung rasa penasaranku terhadap-buku-buku tebal yang berjejer rapi dalam rak buku utama dengan ukiran manis yang menghiasinya. Yeah.. ngak taulah bakat alamiah yang diturunkan dari ortuku yang ilmuwan, super kutu buku..Jadi ingat ayah,  Hmm How I miss u daddy,..smoga ayah tenang disana..”Ya Robbi, ampuni dosa ayah, sayangilah ia sebagaimana ia telah menyayangi Rara diwaktu kecil, ya Allah, janganlah Engkau siksa Ayah dengan siksa kuburMu yang pedih, lapangkanlah kuburnya Ya Rohman…
Perlahan mataku menelusuri judul –judul buku tebal ini, hingga kujatuhkan pilihan pada buku bersampul hijau dengan tulisan tamasya ke surga,  wah tulisannya menarik sekali bikin hati bertanya-tanya…seperti apa yaa surga yang diceritakan dalam buku ini, cause surga merupakan suatu yang selalu bikin hati seneng dan buncah jika mendengarnya.  Hmm…kususuri tulisan demi tulisan yang membuat imajinasiku melayang membayangkan surga. Aku bener-bener hanyut dan terhipnotis pada untaian kata-katanya. Subhanallah indah sekali Ibnul Qoyyim menggambarkan surga ya… bener-bener tiada tara  dan tak terbayangkan keindahannya..hmm bayangkan pelayan yang disediain bagi seorang penduduk surga itu paling sedikit 500 orang…belum lagi pakaian yang indah-indah sekitar 1000 jenis..wow..bener-bener cool abiz..mantep.., ditambah makanan dan kenikmatan lainnya yang luar biasa..pengen apa aja langsung bisa datang..trus ada kolam susu ama anggurnya..bisa nyebur juga nich…tambah semangat aja buat ibadah biar bisa dapatin surga, nga cuma kelas ekonomi but pengen yang VIP aja sekalian..ntar bias ketemuan ama Rosul dan sahabat2nya yang hebat-hebat seperti cerita yang sering kubaca dan yang sering diceritain sama Kak Muthi.
Dan yang pasti pengen banget bisa ngeliat wajah Allah dan Rasulullah..amin ya Robb.. Subhanallah bener-bener dahsyat men..kubalik lagi lembar selanjutnya. Semakin lama semakin membuatku tercengang-cengang dengan janji yang Allah janjikan bagi hambaNya yang sholih. Hmm bener-bener tak terlukiskan indahnya. Bahkan dibilangin kalo saking cantiknya bidadari surga, bisa buat kita bengong ngeliatinnya. Sampe 70 taon. Wow seperti apa dong ya..cantiknya.? trus kalo bidadari aja kan hadiah buat hamba Allah yang sholih.trus bagi aku yang cewek..ntar pasti jadi cantik dan melebihi bidadari dong klo masuk surga…sungguh kenikmatan yang luar biasa. Ya Robb..aku ingin menjadi salah satu dari bidadari itu, dan aku juga masih ingat kata-kata Kak Muthi, dalam salah satu hadist Rasul mengatakan, klo di akhirat kelak, jika kita berbuat amal sholih, kita akan dikumpulkan lagi dengan orang-orang yang kita cintai. Berarti klo aku jadi anak yang sholih dan ayah  juga berbuat amal sholih ketika hidupnya aku juga bisa bareng lagi ma ayah…hmm indahnya..aku sangat merindukan masa-masa itu..aku kangen ayah..sangaat..bahkan berkali-kali aku bisa sakit dan meriang jika kangeen ayah..hal terberat bagiku, ketika mendengar kehilangan ayah..
Ayah adalah orang terdekat dan selalu memotivasiku..hangat dan penuh kasih. Ayah mengajariku menjadi wanita tegar yang harus kuat dan optimis..ayahku sangat hebat..bahkan istimewa..karena dia telah mendidikku sendiri tanpa ibu, karena ibu meninggal ketika melahirkanku..aku juga sangat ingin bertemu ibu. Mengusap dan membelai wajah ibu. Ingin bermanja-manja dalam dekap ibu. Hmm namun itu tak mungkin kudapatkan lagi di dunia ini..tapi buku ini telah mengispirasiku…ahh..ada satu jalan untuk itu..untuk bertemu ayah dan ibu yang sangat ku rindu.. Aku berazzam untk selalu berbuat kebaikan..coz setiap kebaikan akan menghantarkan ke surga. Dengan kebaikan, ku ketuk pintu syurgaMu Ya Robb..perkenankan aku berjumpa dan berkumpul lagi dengan orangtuaku..izinkan aku bertemu dengan mereka..menuntaskan rasa rindu dan menyisiri hari-hari bahagia di JannahMu..mulai detik ini ku azzamkan dihati terdalamku..hanyalah kebaikan yang akan mewarnai hari-hariku…perlahan kututup buku Tamasya ke Surga dan meletakkan kembali dengan rapi pada rak kayu itu. Sungguh azzam yang semakin mendalam untuk selalu berbuat kebaikan. Trimakasih Ya Robb..untuk hikmah hari ini..sungguh hanya Engkaulah yang menggerakkan hatiku membaca buku ini, mengatur langkahku sehingga aku dapat sampai ke rumah Kak Muthi. Dan dengan karuniaMu aku mampu memahami dan mengambil pelajaran, Ya Robb jadikan kecintaanku semakin bertambah-tambah setiap hari padaMu..lindungi aku dari kelemahan diriku sendiri. Karena sesungguhnya Engkaulah pemegang jiwaku, dan hanya pada Engkaulah tempat kembali segalanya. Bunyi salam dan ketukan pintu dari Kak Muthi yang sudah sampai dirumah menyadarkanku dari lamunan. “Wa’alaikumsalam, Ya Kak..sebentar”, jawabku sambil segera menuju pintu. Senyum lembut Kak Muthi menyapaku dan bertanya,”gimana dek? Amaaan..adek-adek ga rewel kan?” Alhamdulillah..mereka pada masih bobok Kak, jawabku. Malahan Rara bisa baca buku Kakak nich..Tamasya ke Surga..afwan ya Kak, Rara main ambil ajha..tadi lupa minta ijin sama kakak..Kamu itu kayak sama orang lain aja..biasanya kamu kakak ijinkan aja kan mau baca buku apa yang ada di rak buku itu…ya semoga bermanfaat yaa.. klo Rara baca dan dapat ilmu dari buku itu, Kak Muthi juga dapat berkahnya dong..ya khan..karena bermanfaat bagi orang lain.aku tersenyum mendengar omongan Kak Muthi. Alhamdulillah Ya Allah..trimakasih karena Engkau mengirimkan orang-orang terbaik dan pilihan yang mengisi hari-hariku. Guru ngaji yang pengertian dan selalu menyemangati. Walau ayah dan ibu tak ada disampingku, tapi cinta dan kasih mereka tetap hadir dalam bentuk kasih sayang dari hamba-hambaMu yang lain..sungguh nikmat yang luar biasa ya Robb..ingatkan aku untuk selalu bersyukur ..jadikan aku hamba yang selalu bertafakur..Trimakasih untuk segalanya Robb. Pada sepenggal waktu yang masih Kau izinkan aku memetik hikmahnya.

Selasa, 13 Maret 2012

First time when i knew u

Ok Dear Friends..nice to see you all.. I hope you will have enjoyed mystory till the end. First time when i knew SBS Sang Bintang School ..and trully now i'm falling love in it. Yup..yeah for the first time i met SBS. Actually i didn'i interested to joint this course. It's really absurd  i think, people can practise and mastering English just for six weeks. I meet Miss Dian Prima at the time, when it was celebrating Anniversary's day of PKS 

Rabu, 29 Februari 2012

Pariaman's side






Gandoriah Beach Pariaman Town West Sumatera


still there on the others  side, last 2 years i usually visited this beach, enjoyed the view. So love it..full of happy and inspiration for me.

HBD my bro



Thursday..first day on March 2012
Myspeciall day for my older brother Fikri Nz, this is his birthday. Miss him.. I just lift myhands and make some begs for him to Allah SWT. I hope his whole life will be so usefull and blessing by Him. You are the good brother that i have. Smart, kind, gentle and humanis (hehehe..be carefull flying to the sky ^^). I hope you will get married as soon as possible. Find a good mother for your kids later. Always increase our brain with many knowledge, our discussion about knowledge oneday at our livingroom house makes me feell so motivate to move and move, eventhough sometime many cases that we face everyday comes and try to give any barrier without any permission and take it so rush. But i believe, this's just only the way of Our God to increase our level on Hisview.
Dear Brother, i just wanna say I LOVE U, thanks for all the support, your anxiousness, your advice, your love, your silent. I believe all of our pain will be over by Allah with the miracle one. Just to Him we will back, just His blessing that we need.

your sista
Amie

Minggu, 26 Februari 2012

Kiat Raih Keberkahan Khatam Qur'an


Kiat Raih keberkahan Khatam Al-Qur’an
Oleh : Ustadz Salman Syarifudin, MA
Khatam Al-Qur’an dan urgensinya
Khatam Al-Qur’an artinya membaca kitab Al-Qur’an dari surat Al-Fatihah sampai An-Nas baik secara langsung maupun bertahap. Khatam Al-Qur’an merupakan sebuah momen penting bagi setiap muslim yang dianjurkan untuk lebih khidmat berdo’a kepada Allah Swt, karena pada saat-saat itulah para malaikat memohonkan ampun pada Allah Swt bagi orang-orang yang mengkhatamkan Al-Qur’an. Mengingat besarnya makna momen tersebut, Nabi Saw bersabda: Sesungguhnya orang orang yang baca Al-Quran, baginya doa yang terkabul di setiap khatamnya. (H.R Imam Khatib dari Anas Ra)
Membaca Al-Quran dan mengkhatamkannya secara berkesinambungan dapat menjadi sebuah Life Long Education (pendidikan sepanjang hayat dikandung badan) bagi kehidupannya. Sebab itu sudah menjadi kewajiban bagi setiap orang tua sebelum mengenalkan disiplin ilmu ilmu yang lain, terlebih dahulu menanamkan ayat ayat Allah Swt pada lembaran kertas putih kosong anak anaknya. Hal ini ditegaskan Nabi Saw dengan sabda beliau: Didiklah anak anakmu tiga perkara: cinta nabimu, cinta keluarga nabi, dan membaca Al-Quran. (H.R Imam Dailami dari Ali Ra). Dari Ibnu Abbas Ra, beliau mengatakan ada seseorang yang bertanya kepada Rasulullah Saw. “Wahai Rasulullah, amalan apakah yang paling dicintai Allah?” Beliau menjawab, “Al-hal wal murtahal.” Orang ini bertanya lagi, “Apa itu al-hal wal murtahal, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Yaitu yang membaca Al-Qur’an dari awal hingga akhir. Setiap kali selesai ia mengulanginya lagi dari awal.” (H.R. Tirmidzi)
Generasi sahabat dapat menjadi generasi terbaik (khairul qurun) adalah karena mereka memiliki ihtimam yang sangat besar terhadap Al-Qur’an. Sayid Qutub dalam bukunya Ma’alim Fii Ath-Thariq menyebutkan tiga faktor yang menjadi rahasia mereka mencapai generasi terbaik seperti itu.
Pertama karena mereka menjadikan Al-Qur’an sebagai satu-satunya sumber pegangan hidup, sekaligus membuang jauh-jauh berbagai sumber-sumber kehidupan lainnya.
Kedua, ketika membacanya mereka tidak memiliki tujuan-tujuan untuk tsaqafah, pengetahuan, menikmati keindahan ataupun tujuan-tujuan lainnya. Namun tujuan mereka hanya semata-mata untuk mengimplementasikan apa yang diinginkan Allah dalam kehidupan mereka.
Ketiga, mereka membuang jauh-jauh segala hal yang berhubungan dengan masa lalu ketika jahiliyah. Mereka memandang bahwa Islam merupakan titik tolak perubahan, yang sama sekali terpisah dengan masa lalu, baik yang bersifat pemikiran ataupun kebudayaan.
Tilawatul Qur’an itulah kunci utama kesuksesan mereka. Imam Syahid Hasan Al-Banna mengatakan, “Usahakan agar anda memiliki wirid harian yang diambil dari kitabullah minimal satu juz per hari dan berusahalah agar jangan mengkhatamkan Al-Qur’an lebih dari sebulan dan jangan kurang dari tiga hari.”
Keutamaan khatam Al-Qur’an
a. Merupakan amalan yang paling dicintai Allah Swt
Dari Ibnu Abbas Ra, beliau mengatakan ada seseorang yang bertanya kepada Rasulullah Saw, “Wahai Rasulullah, amalan apakah yang paling dicintai Allah?” Beliau menjawab, “Al-hal wal murtahal.” Orang ini bertanya lagi, “Apa itu al-hal wal murtahal, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Yaitu yang membaca Al-Qur’an dari awal hingga akhir. Setiap kali selesai ia mengulanginya lagi dari awal.” (H.R. Tirmidzi)
b. Orang yang mengikuti khataman Al-Qur’an, seperti mengikuti pembagian ghanimah
Dari Abu Qilabah, Rasulullah Saw. mengatakan, “Barangsiapa yang menyaksikan (mengikuti) bacaan Al-Qur’an ketika dibuka (dimulai), maka seakan-akan ia mengikuti kemenangan (futuh) fi sabilillah. Dan barangsiapa yang mengikuti pengkhataman Al-Qur’an maka seakan-akan ia mengikuti pembagian ghanimah.” (H.R. Addarimi)
c. Mendapatkan doa dan shalawat dari malaikat
Dari Mus’ab bin Sa’d, dari Sa’d bin Abi Waqas, beliau mengatakan, “Apabila Al-Qur’an dikhatamkan bertepatan pada permulaan malam, maka malaikat akan bersalawat (berdoa) untuknya hingga subuh. Dan apabila khatam bertepatan pada akhir malam, maka malaikat akan bershalawat/ berdoa untuknya hingga sore hati.” (H.R. Addarimi.)
d. Mengikuti sunnah Rasulullah Saw.
Mengkhatamkan Al-Qur’an merupakan sunnah Rasulullah Saw. Hal ini tergambar dari hadits berikut: Dari Abdullah bin Amru bin Ash, beliau berkata, “Wahai Rasulullah Saw., berapa lama aku sebaiknya membaca Al-Qur’an?” Beliau menjawab, “Khatamkanlah dalam satu bulan.” Aku berkata lagi, “Sungguh aku mampu lebih dari itu, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Khatamkanlah dalam dua puluh hari.” Aku berkata lagi, “Aku masih mampu lebih dari itu, wahai Rasulullah.” Beliau menjawab, “Khatamkanlah dalam lima belas hari.” “Aku masih lebih mampu lebih dari itu, wahai Rasulullah.” Beliau menjawab, “Khatamkanlah dalam sepuluh hari.” Aku menjawab, “Aku masih lebih mampu lagi, wahai Rasulullah.” Beliau menjawab, “Khatamkanlah dalam lima hari.” Aku menjawab, “Aku masih lebih mampu lagi, wahai Rasulullah.” Namun beliau tidak memberikan izin bagiku. (H.R. Tirmidzi)
Waktu mengkhatamkan Al-Qur’an
a. Keutamaan waktu yang dibutuhkan untuk mengkhatamkan Al-Qur’an
Dari Abdullah bin Amru bin Ash, dari Rasulullah Saw., beliau berkata, “Puasalah tiga hari dalam satu bulan.” Aku berkata, “Aku mampu untuk lebih banyak dari itu, wahai Rasulullah.” Namun beliau tetap melarang, hingga akhirnya beliau mengatakan, “Puasalah sehari dan berbukalah sehari, dan bacalah Al-Qur’an (khatamkanlah) dalam sebulan.” Aku berkata, “Aku mampu lebih dari itu, wahai Rasulullah?” Beliau terus malarang hingga batas tiga hari. (H.R. Bukhari)
Hadits ini menunjukkan batasan waktu paling minimal dalam membaca Al-Qur’an. Karena dalam hadits lain terkadang beliau membatasi hanya boleh dalam 5 hari, dan dalam hadits yang lain dalam tujuh hari. Maka dari sini dapat disimpulkan, batasan paling cepat dalam mengkhatamkan Al-Qur’an adalah tiga hari.
b. Larangan untuk mengkhatamkan kurang dari tiga hari
Hadits di atas juga mengisyaratkan larangan Rasulullah saw. untuk mengkhatamkan Al-Qur’an kurang dari tiga hari. Hikmah di balik larangan tersebut, Rasulullah Saw. katakan dalam hadits lain sebagai berikut: “ Dari Abdullah bin Amru, beliau mengatakan bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Tidak akan dapat memahami/menghayati Al-Qur’an, orang yang membacanya kurang dari tiga hari.” (H.R. Abu Daud)
c. Rasulullah Saw. tidak pernah mengkhatamkan Al-Qur’an dalam satu malam
Dari Aisyah Ra, beliau mengatakan, “Aku tidak pernah tahu Rasulullah Saw. mengkhatamkan Al-Qur’an secara keseluruhan pada malam hingga fajar.” (H.R. Ibnu Majah)
Sunnah dalam teknis mengkhatamkan Al-Qur’an
Anas bin Malik, beliau memiliki kebiasaan apabila telah mendekati kekhataman dalam membaca Al-Qur’an, beliau menyisakan beberapa ayat untuk mengajak keluarganya guna mengkhatamkan bersama. Dari Tsabit Al-Bunnani, beliau mengatakan bahwa Anas bin Malik jika sudah mendekati dalam mengkhatamkan Al-Qur’an pada malam hari, beliau menyisakan sedikit dari Al-Qur’an, hingga ketika subuh hari beliau mengumpulkan keluarganya dan mengkhatamkannya bersama mereka. (H.R. Darimi)
Hikmah yang dapat dipetik dari hadits Anas di atas, adalah bahwa ketika khatam Al-Qur’an merupakan waktu yang mustajab untuk berdoa kepada Allah. Dengan mengumpulkan seluruh anggota keluarga, akan dapat memberikan berkah kepada seluruh anggota keluarga. Karena, semuanya berdoa secara bersamaan kepada Allah mengharapkan rahmat dan berkah dari-Nya.
Kiat-Kiat Agar Senantiasa Dapat Mengkhatamkan Al-Qur’an
Ada beberapa kiat yang barangkali dapat membantu dalam mengkhatamkan Al-Qur’an, di antaranya adalah:
1. Memiliki ‘azam’ yang kuat untuk dapat mengkhatamkannya dalam satu bulan. Atau dengan kata lain memiliki azam untuk membacanya satu juz dalam satu hari.
2. Melatih diri dengan bertahap untuk dapat tilawah satu juz dalam satu hari. Misalnya untuk sekali membaca (tanpa berhenti) ditargetkan setengah juz, baik pada waktu pagi ataupun petang hari. Jika sudah dapat memenuhi target, diupayakan ditingkatkan lagi menjadi satu juz untuk sekali membaca.
3. Mengkhususkan waktu tertentu untuk membaca Al-Qur’an yang tidak dapat diganggu gugat, kecuali jika terdapat sebuah urusan yang teramat sangat penting. Hal ini dapat membantu kita untuk senantiasa komitmen membacanya setiap hari. Waktu yang terbaik adalah ba’da subuh.
4. Menikmati bacaan yang sedang dilantunkan oleh lisan kita. Lebih baik lagi jika kita memiliki lagu tersendiri yang stabil, yang meringankan lisan kita untuk melantunkannya. Kondisi seperti ini membantu menghilangkan kejenuhan ketika membacanya.
5. Usahakan untuk senantiasa membersihkan diri dan berwudhu’ terlebih dahulu sebelum kita membaca Al-Qur’an. Karena kondisi berwudhu’, sedikit banyak akan membantu menenangkan hati yang tentunya membantu dalam keistiqamahan membaca Al-Qur’an.
6. Membaca kembali bagaimana interaksi generasi awal umat Islam dalam berinteraksi dengan Al-Qur’an baik dari segi tilawah, pemahaman ataupun pengaplikasiannya.
7. Memberikan iqab atau hukuman secara pribadi, jika tidak dapat memenuhi target membaca Al-Qur’an. Misalnya dengan kewajiban infaq, menghafal surat tertentu dan lain sebagainya yang disesuaikan dengan kondisi pribadi kita.
8. Memberikan reward dan hadiah dalam lingkungan keluarga jika ada salah seorang anggota keluarganya yang mengkhatamkan Al-Qur’an dengan bertasyakuran atau dengan memberikan ucapan selamat dan hadiah.
Mengkhatamkan Al-Qur’an merupakan kebiasaan Rasulullah, para sahabat, salafus shaleh dan orang-orang mukmin yang memiliki ketakwaan kepada Allah. Seyogyanya, kita juga dapat memposisikan Al-Qur’an sebagaimana mereka memiliki semangat meskipun kita jauh dari mereka. Allah berfirman: “Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan Kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (An-Ankabut: 69).
Doa khatam Al-Qur’an
Yaa Allah berikanlah kami manfaat dengan Al-Qur’an yang agung dan tinggikanlah derajat kami dengan ayat-ayatnya dan terimalah bacaan kami dan maafkanlah segala kesalahan, kelupaan, perubahan kalimat dari tempatnya, mengawalkan atau mengakhirkan, penambahan atau pengurangan, penafsiran yang tidak sesuai dengan apa yang Engkau turunkan, keraguan atau kelupaan, salah baca, dan terburu-buru ketika tilawah, kemalasan atau kesesatan lidah, waqof (berhenti) bukan pada tempatnya, mengidghomkan bacaan yang bukan idghom, mengidzharkan yang bukan idzhar, madd (memanjangkan bacaan), mentasydid, hamzah,
atau sukun, i’rab yang bukan pada tempatnya, atau kurangnya rasa cinta dan senang
terhadap ayat-ayat yang memberikan berita gembira, dan kurangnya rasa takut ketika membaca ayat-ayat ancaman, maka ampunilah kami ya Allah, dan jadikanlah kami sebagai orang yang syahid.
Ya Allah terangilah hati kami dengan Al-Qur’an, dan hiasilah akhlak kami dengan Al-Qur’an, jauhkanlah kami dari api neraka dengan Al-Qur’an, masukkanlah kami ke
surgamu dengan Al-Qur’an. Jadikanlah Al-Qur’an sebagai teman di dunia, di dalam kubur sebagai penerang dan teman, cahaya di atas titian (shirath), dan teman di dalam surga dan penghalang dan hijab dari api neraka, sebagai petunjuk untuk segala kebaikan dan tetapkanlah kami dalam kesempurnaan , anugrahkan kepada kami kemudahan dalam
mengamalkan Al-Qur’an degan hati dan lisan, senantiasa cinta kepada kebaikan, kebahagiaan, kegembiraan atau keindahan iman. Dan sholawat dan salam yang senantiasa tercurah kepada junjungan nabi besar Muhammad Saw dan para sahabat atas kebaikan akhlaq dan kelembutan budi pekertinya di atas cahaya arsy.

Welcome to Batam


Welcome to Batam, nice greeting for passanger. Taken at Asrama Haji Building Batam Centre.

Selasa, 21 Februari 2012

hmm..memories




Sudut lapangan ini bersejarah bagiku..bagi bagian terdalam dari jiwaku..setiap kali aku melewatinya..memberiku rangkaian sketsa-sketsa usang yang tetap terasa baru dan hangat..memberiku motivasi dan kenyamanan luar biasa..bahwa aku pernah memberi arti bagimu..berguna dan bermanfaat..bukankah tingkatan piramida maslow yang sering kudengar dari ceramah-ceramah motivasi yang kuikuti mengatakan bahwa pengakuan adalah tingkatan lanjutan  setelah terpenuhinya kebutuhan faal dari seseorang..yaa..intinya aku sangat bahagia jika mengenangnya..

Walau terkadang sketsa-sketsa itu kerap menggangguku..membuyarkan konsentrasi dan membuatku jatuh pada pilu karena rindu..tapi bukankah itulah hidup..bergejolak dalam segala rasa dan berusaha menjadi pemenang dari setiap pergulatan yang ada..dan yang pasti aku tak mau terlahir sebagai pecundang..aku akan selalu berusaha menjadi pemenang..walaupun butuh pengorbanan untuk membuat hatiku menang dan tersenyum puas karenanya..puas karena aku sudah berhasil menaklukkan jiwa rendahanku..menguburnya dalam-dalam..menutup file-file melankolis yang kadangkala membuatku lena dan lupa pada tujuan utama..

Hidup adalah pilihan-pilihan..pilihan untuk menjadi pemenang atau memilih menjadi pecundang..pilihan untuk bersenang-senang atau bekerjakeras..semuanya kembali padamu..