Senin, 19 Maret 2012

SEPENGGAL WAKTUKU


Lengkingan suara momot memecah konsentrasi belajarku, perlahan kuraih sikecil biru metallic pemberian oma saat ultahku yang ke-20. “Ya.. Assalamu’alaikum, ini siapa ya?”tanyaku, saat kulihat ada nomor baru yang tertera dilayar momot.  ”Wa’alaikum salam, ini Kak Muthi dek, bisa kakak minta tolong ? jagain si Hani ama Haris, kakak mo ada acara di DPD, dirumah lagi ngak ada orang, Rara lagi ngak ada kegiatan khan?”, sahut suara disebrang sana. “Oh Kak Muthi.., ngak terlalu sih kak, cuma ngulang-ngulang pelajaran lama, hmm… ok deh, insyaAllah 15 menit lagi rara nyampe tempat kakak, wa’alaikum salam”. Balasku mengakhiri percakapan.
Kupandangi layar hape mungilku dengan seksama..hmmm pukul setengah 2 siang. Pantesan..jam 2 kan memang jadwal rapat rutin biasa Kak Muthi. Kak Muthi, guru ngajiku minta tolong buat ngejagain dedek2 balita.  Yeah, skalian buat persiapan jadi ummi nanti….nih…
                                                   xxx
“Assalamu’alaikum”, ucapku di depan pintu, setelah ku masuki pekarangan rumah kak Muthi yang asri.  Sungguh sentuhan tangan Kak Muthi bisa membuat pekarangan ini menjadi apik, dan indah , dijamin deh nga bakalan bikin jemu setiap mata yang memandangnya.. beruntung skali ya, Mas Imam suami Kak Muthi, pikirku… “Wa’alaikumusalam warohmatullahi wabarokatuh, sahut suara lembut milik Kak Muthi, oh dek rara dah nyampe yaa, silahkan masuk dek…”.  Kak Muthi sudah tampak rapi bersiap-siap untuk berangkat. ”Oh ya dek, kebetulan tadi si Hani habis main dia mimik dan akhirnya ketiduran, abangnya juga sudah capek main, ikut tidur nih… tapi kakak ngak mungkin ninggalin mereka berdua aja dirumah, jadi kakak minta tolong rara, tungguin mereka yaa,  klo seandainya mereka bangun, biasanya pada minta dibuatin susu, nih susunya dah kakak sediain, tinggal tuang air panas aja… ya dek.. kakak tinggal dulu ya.. makasih banyak atas bantuannya, insya allah kakak sekitar pukul limaan sore dah pulang”, ucap kakak sembari berjalan menuju pintu.  “Dek rara, klo mau apa-apa ambil sendiri aja yaa, anggap aja rumah sendiri”, tambah Kak Muthi dengan  tersenyum sambil menutup pintu.  “OK kakak pergi dulu ..assalamu’alaikum”. “Wa’alaikum salam warohmatullahi wabarokatuh , jawabku.
Kuedarkan pandangan ke ruangan tamu Kak Muthi, “hmm…mo’ ngapain ya, gumamku..dedek balita pada bobok, so aku ngerjain yang lain aja deh… Yap. …telusuri setiap sudut rumah Kak Muthi…but nihil dari kotoran dan pekerjaan yang nunggu antrian….Hmmm,Aku bingung nih mo ngapain… Yeah.. sijenius nga mungkin bingung ngadepin waktu kosong, cause rumah Kak Muthi dah kinclong yap berarti this is time for you… “Now !!increase your brain with new knowledge”, batinku…ringan kulangkahkan kakiku menuju rak buku utama ditengah ruangan, yang dipenuhi buku buku yang berjejer rapi. Afwan ya Kak klo aku baca-buku-bukunya, tapi biasanya ada kakakpun aku tetap nga bisa membendung rasa penasaranku terhadap-buku-buku tebal yang berjejer rapi dalam rak buku utama dengan ukiran manis yang menghiasinya. Yeah.. ngak taulah bakat alamiah yang diturunkan dari ortuku yang ilmuwan, super kutu buku..Jadi ingat ayah,  Hmm How I miss u daddy,..smoga ayah tenang disana..”Ya Robbi, ampuni dosa ayah, sayangilah ia sebagaimana ia telah menyayangi Rara diwaktu kecil, ya Allah, janganlah Engkau siksa Ayah dengan siksa kuburMu yang pedih, lapangkanlah kuburnya Ya Rohman…
Perlahan mataku menelusuri judul –judul buku tebal ini, hingga kujatuhkan pilihan pada buku bersampul hijau dengan tulisan tamasya ke surga,  wah tulisannya menarik sekali bikin hati bertanya-tanya…seperti apa yaa surga yang diceritakan dalam buku ini, cause surga merupakan suatu yang selalu bikin hati seneng dan buncah jika mendengarnya.  Hmm…kususuri tulisan demi tulisan yang membuat imajinasiku melayang membayangkan surga. Aku bener-bener hanyut dan terhipnotis pada untaian kata-katanya. Subhanallah indah sekali Ibnul Qoyyim menggambarkan surga ya… bener-bener tiada tara  dan tak terbayangkan keindahannya..hmm bayangkan pelayan yang disediain bagi seorang penduduk surga itu paling sedikit 500 orang…belum lagi pakaian yang indah-indah sekitar 1000 jenis..wow..bener-bener cool abiz..mantep.., ditambah makanan dan kenikmatan lainnya yang luar biasa..pengen apa aja langsung bisa datang..trus ada kolam susu ama anggurnya..bisa nyebur juga nich…tambah semangat aja buat ibadah biar bisa dapatin surga, nga cuma kelas ekonomi but pengen yang VIP aja sekalian..ntar bias ketemuan ama Rosul dan sahabat2nya yang hebat-hebat seperti cerita yang sering kubaca dan yang sering diceritain sama Kak Muthi.
Dan yang pasti pengen banget bisa ngeliat wajah Allah dan Rasulullah..amin ya Robb.. Subhanallah bener-bener dahsyat men..kubalik lagi lembar selanjutnya. Semakin lama semakin membuatku tercengang-cengang dengan janji yang Allah janjikan bagi hambaNya yang sholih. Hmm bener-bener tak terlukiskan indahnya. Bahkan dibilangin kalo saking cantiknya bidadari surga, bisa buat kita bengong ngeliatinnya. Sampe 70 taon. Wow seperti apa dong ya..cantiknya.? trus kalo bidadari aja kan hadiah buat hamba Allah yang sholih.trus bagi aku yang cewek..ntar pasti jadi cantik dan melebihi bidadari dong klo masuk surga…sungguh kenikmatan yang luar biasa. Ya Robb..aku ingin menjadi salah satu dari bidadari itu, dan aku juga masih ingat kata-kata Kak Muthi, dalam salah satu hadist Rasul mengatakan, klo di akhirat kelak, jika kita berbuat amal sholih, kita akan dikumpulkan lagi dengan orang-orang yang kita cintai. Berarti klo aku jadi anak yang sholih dan ayah  juga berbuat amal sholih ketika hidupnya aku juga bisa bareng lagi ma ayah…hmm indahnya..aku sangat merindukan masa-masa itu..aku kangen ayah..sangaat..bahkan berkali-kali aku bisa sakit dan meriang jika kangeen ayah..hal terberat bagiku, ketika mendengar kehilangan ayah..
Ayah adalah orang terdekat dan selalu memotivasiku..hangat dan penuh kasih. Ayah mengajariku menjadi wanita tegar yang harus kuat dan optimis..ayahku sangat hebat..bahkan istimewa..karena dia telah mendidikku sendiri tanpa ibu, karena ibu meninggal ketika melahirkanku..aku juga sangat ingin bertemu ibu. Mengusap dan membelai wajah ibu. Ingin bermanja-manja dalam dekap ibu. Hmm namun itu tak mungkin kudapatkan lagi di dunia ini..tapi buku ini telah mengispirasiku…ahh..ada satu jalan untuk itu..untuk bertemu ayah dan ibu yang sangat ku rindu.. Aku berazzam untk selalu berbuat kebaikan..coz setiap kebaikan akan menghantarkan ke surga. Dengan kebaikan, ku ketuk pintu syurgaMu Ya Robb..perkenankan aku berjumpa dan berkumpul lagi dengan orangtuaku..izinkan aku bertemu dengan mereka..menuntaskan rasa rindu dan menyisiri hari-hari bahagia di JannahMu..mulai detik ini ku azzamkan dihati terdalamku..hanyalah kebaikan yang akan mewarnai hari-hariku…perlahan kututup buku Tamasya ke Surga dan meletakkan kembali dengan rapi pada rak kayu itu. Sungguh azzam yang semakin mendalam untuk selalu berbuat kebaikan. Trimakasih Ya Robb..untuk hikmah hari ini..sungguh hanya Engkaulah yang menggerakkan hatiku membaca buku ini, mengatur langkahku sehingga aku dapat sampai ke rumah Kak Muthi. Dan dengan karuniaMu aku mampu memahami dan mengambil pelajaran, Ya Robb jadikan kecintaanku semakin bertambah-tambah setiap hari padaMu..lindungi aku dari kelemahan diriku sendiri. Karena sesungguhnya Engkaulah pemegang jiwaku, dan hanya pada Engkaulah tempat kembali segalanya. Bunyi salam dan ketukan pintu dari Kak Muthi yang sudah sampai dirumah menyadarkanku dari lamunan. “Wa’alaikumsalam, Ya Kak..sebentar”, jawabku sambil segera menuju pintu. Senyum lembut Kak Muthi menyapaku dan bertanya,”gimana dek? Amaaan..adek-adek ga rewel kan?” Alhamdulillah..mereka pada masih bobok Kak, jawabku. Malahan Rara bisa baca buku Kakak nich..Tamasya ke Surga..afwan ya Kak, Rara main ambil ajha..tadi lupa minta ijin sama kakak..Kamu itu kayak sama orang lain aja..biasanya kamu kakak ijinkan aja kan mau baca buku apa yang ada di rak buku itu…ya semoga bermanfaat yaa.. klo Rara baca dan dapat ilmu dari buku itu, Kak Muthi juga dapat berkahnya dong..ya khan..karena bermanfaat bagi orang lain.aku tersenyum mendengar omongan Kak Muthi. Alhamdulillah Ya Allah..trimakasih karena Engkau mengirimkan orang-orang terbaik dan pilihan yang mengisi hari-hariku. Guru ngaji yang pengertian dan selalu menyemangati. Walau ayah dan ibu tak ada disampingku, tapi cinta dan kasih mereka tetap hadir dalam bentuk kasih sayang dari hamba-hambaMu yang lain..sungguh nikmat yang luar biasa ya Robb..ingatkan aku untuk selalu bersyukur ..jadikan aku hamba yang selalu bertafakur..Trimakasih untuk segalanya Robb. Pada sepenggal waktu yang masih Kau izinkan aku memetik hikmahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar