Lengkingan suara momot memecah konsentrasi belajarku, perlahan kuraih
sikecil biru metallic pemberian oma saat ultahku yang ke-20. “Ya..
Assalamu’alaikum, ini siapa ya?”tanyaku, saat kulihat ada nomor baru yang
tertera dilayar momot. ”Wa’alaikum
salam, ini Kak Muthi dek, bisa kakak minta tolong ? jagain si Hani ama Haris, kakak
mo ada acara di DPD, dirumah lagi ngak ada orang, Rara lagi ngak ada kegiatan
khan?”, sahut suara disebrang sana. “Oh Kak Muthi.., ngak terlalu sih kak, cuma
ngulang-ngulang pelajaran lama, hmm… ok deh, insyaAllah 15 menit lagi rara
nyampe tempat kakak, wa’alaikum salam”. Balasku mengakhiri percakapan.
Kupandangi layar hape mungilku dengan seksama..hmmm pukul setengah 2
siang. Pantesan..jam 2 kan memang jadwal rapat rutin biasa Kak Muthi. Kak
Muthi, guru ngajiku minta tolong buat ngejagain dedek2 balita. Yeah, skalian buat persiapan jadi ummi
nanti….nih…
xxx
“Assalamu’alaikum”, ucapku di depan pintu, setelah ku masuki pekarangan
rumah kak Muthi yang asri. Sungguh
sentuhan tangan Kak Muthi bisa membuat pekarangan ini menjadi apik, dan indah ,
dijamin deh nga bakalan bikin jemu setiap mata yang memandangnya.. beruntung
skali ya, Mas Imam suami Kak Muthi, pikirku… “Wa’alaikumusalam warohmatullahi
wabarokatuh, sahut suara lembut milik Kak Muthi, oh dek rara dah nyampe yaa,
silahkan masuk dek…”. Kak Muthi sudah
tampak rapi bersiap-siap untuk berangkat. ”Oh ya dek, kebetulan tadi si Hani
habis main dia mimik dan akhirnya ketiduran, abangnya juga sudah capek main, ikut
tidur nih… tapi kakak ngak mungkin ninggalin mereka berdua aja dirumah, jadi
kakak minta tolong rara, tungguin mereka yaa,
klo seandainya mereka bangun, biasanya pada minta dibuatin susu, nih
susunya dah kakak sediain, tinggal tuang air panas aja… ya dek.. kakak tinggal
dulu ya.. makasih banyak atas bantuannya, insya allah kakak sekitar pukul
limaan sore dah pulang”, ucap kakak sembari berjalan menuju pintu. “Dek rara, klo mau apa-apa ambil sendiri aja
yaa, anggap aja rumah sendiri”, tambah Kak Muthi dengan tersenyum sambil menutup pintu. “OK kakak pergi dulu ..assalamu’alaikum”.
“Wa’alaikum salam warohmatullahi wabarokatuh , jawabku.
Kuedarkan pandangan ke ruangan tamu Kak Muthi, “hmm…mo’ ngapain ya,
gumamku..dedek balita pada bobok, so aku ngerjain yang lain aja deh… Yap.
…telusuri setiap sudut rumah Kak Muthi…but nihil dari kotoran dan pekerjaan
yang nunggu antrian….Hmmm,Aku bingung nih mo ngapain… Yeah.. sijenius nga
mungkin bingung ngadepin waktu kosong, cause rumah Kak Muthi dah kinclong yap
berarti this is time for you… “Now !!increase your brain with new knowledge”,
batinku…ringan kulangkahkan kakiku menuju rak buku utama ditengah ruangan, yang
dipenuhi buku buku yang berjejer rapi. Afwan ya Kak klo aku baca-buku-bukunya,
tapi biasanya ada kakakpun aku tetap nga bisa membendung rasa penasaranku
terhadap-buku-buku tebal yang berjejer rapi dalam rak buku utama dengan ukiran
manis yang menghiasinya. Yeah.. ngak taulah bakat alamiah yang diturunkan dari
ortuku yang ilmuwan, super kutu buku..Jadi ingat ayah, Hmm How I miss u daddy,..smoga ayah tenang
disana..”Ya Robbi, ampuni dosa ayah, sayangilah ia sebagaimana ia telah
menyayangi Rara diwaktu kecil, ya Allah, janganlah Engkau siksa Ayah dengan
siksa kuburMu yang pedih, lapangkanlah kuburnya Ya Rohman…
Perlahan mataku menelusuri judul –judul buku tebal ini, hingga kujatuhkan
pilihan pada buku bersampul hijau dengan tulisan tamasya ke surga, wah tulisannya menarik sekali bikin hati
bertanya-tanya…seperti apa yaa surga yang diceritakan dalam buku ini, cause
surga merupakan suatu yang selalu bikin hati seneng dan buncah jika
mendengarnya. Hmm…kususuri tulisan demi
tulisan yang membuat imajinasiku melayang membayangkan surga. Aku bener-bener
hanyut dan terhipnotis pada untaian kata-katanya. Subhanallah indah sekali Ibnul
Qoyyim menggambarkan surga ya… bener-bener tiada tara dan tak terbayangkan keindahannya..hmm
bayangkan pelayan yang disediain bagi seorang penduduk surga itu paling sedikit
500 orang…belum lagi pakaian yang indah-indah sekitar 1000 jenis..wow..bener-bener
cool abiz..mantep.., ditambah makanan dan kenikmatan lainnya yang luar biasa..pengen
apa aja langsung bisa datang..trus ada kolam susu ama anggurnya..bisa nyebur
juga nich…tambah semangat aja buat ibadah biar bisa dapatin surga, nga cuma
kelas ekonomi but pengen yang VIP aja sekalian..ntar bias ketemuan ama Rosul
dan sahabat2nya yang hebat-hebat seperti cerita yang sering kubaca dan yang
sering diceritain sama Kak Muthi.
Dan yang pasti pengen banget bisa ngeliat wajah Allah dan Rasulullah..amin
ya Robb.. Subhanallah bener-bener dahsyat men..kubalik lagi lembar selanjutnya.
Semakin lama semakin membuatku tercengang-cengang dengan janji yang Allah
janjikan bagi hambaNya yang sholih. Hmm bener-bener tak terlukiskan indahnya.
Bahkan dibilangin kalo saking cantiknya bidadari surga, bisa buat kita bengong
ngeliatinnya. Sampe 70 taon. Wow seperti apa dong ya..cantiknya.? trus kalo
bidadari aja kan hadiah buat hamba Allah yang sholih.trus bagi aku yang
cewek..ntar pasti jadi cantik dan melebihi bidadari dong klo masuk surga…sungguh
kenikmatan yang luar biasa. Ya Robb..aku ingin menjadi salah satu dari bidadari
itu, dan aku juga masih ingat kata-kata Kak Muthi, dalam salah satu hadist
Rasul mengatakan, klo di akhirat kelak, jika kita berbuat amal sholih, kita akan
dikumpulkan lagi dengan orang-orang yang kita cintai. Berarti klo aku jadi anak
yang sholih dan ayah juga berbuat amal
sholih ketika hidupnya aku juga bisa bareng lagi ma ayah…hmm indahnya..aku
sangat merindukan masa-masa itu..aku kangen ayah..sangaat..bahkan berkali-kali
aku bisa sakit dan meriang jika kangeen ayah..hal terberat bagiku, ketika
mendengar kehilangan ayah..
Ayah adalah orang terdekat dan selalu memotivasiku..hangat dan penuh
kasih. Ayah mengajariku menjadi wanita tegar yang harus kuat dan
optimis..ayahku sangat hebat..bahkan istimewa..karena dia telah mendidikku
sendiri tanpa ibu, karena ibu meninggal ketika melahirkanku..aku juga sangat
ingin bertemu ibu. Mengusap dan membelai wajah ibu. Ingin bermanja-manja dalam
dekap ibu. Hmm namun itu tak mungkin kudapatkan lagi di dunia ini..tapi buku
ini telah mengispirasiku…ahh..ada satu jalan untuk itu..untuk bertemu ayah dan
ibu yang sangat ku rindu.. Aku berazzam untk selalu berbuat kebaikan..coz
setiap kebaikan akan menghantarkan ke surga. Dengan kebaikan, ku ketuk pintu
syurgaMu Ya Robb..perkenankan aku berjumpa dan berkumpul lagi dengan
orangtuaku..izinkan aku bertemu dengan mereka..menuntaskan rasa rindu dan
menyisiri hari-hari bahagia di JannahMu..mulai detik ini ku azzamkan dihati
terdalamku..hanyalah kebaikan yang akan mewarnai hari-hariku…perlahan kututup
buku Tamasya ke Surga dan meletakkan kembali dengan rapi pada rak kayu itu.
Sungguh azzam yang semakin mendalam untuk selalu berbuat kebaikan. Trimakasih
Ya Robb..untuk hikmah hari ini..sungguh hanya Engkaulah yang menggerakkan
hatiku membaca buku ini, mengatur langkahku sehingga aku dapat sampai ke rumah
Kak Muthi. Dan dengan karuniaMu aku mampu memahami dan mengambil pelajaran, Ya
Robb jadikan kecintaanku semakin bertambah-tambah setiap hari padaMu..lindungi
aku dari kelemahan diriku sendiri. Karena sesungguhnya Engkaulah pemegang
jiwaku, dan hanya pada Engkaulah tempat kembali segalanya. Bunyi salam dan
ketukan pintu dari Kak Muthi yang sudah sampai dirumah menyadarkanku dari
lamunan. “Wa’alaikumsalam, Ya Kak..sebentar”, jawabku sambil segera menuju
pintu. Senyum lembut Kak Muthi menyapaku dan bertanya,”gimana dek?
Amaaan..adek-adek ga rewel kan?” Alhamdulillah..mereka pada masih bobok Kak,
jawabku. Malahan Rara bisa baca buku Kakak nich..Tamasya ke Surga..afwan ya
Kak, Rara main ambil ajha..tadi lupa minta ijin sama kakak..Kamu itu kayak sama
orang lain aja..biasanya kamu kakak ijinkan aja kan mau baca buku apa yang ada
di rak buku itu…ya semoga bermanfaat yaa.. klo Rara baca dan dapat ilmu dari
buku itu, Kak Muthi juga dapat berkahnya dong..ya khan..karena bermanfaat bagi
orang lain.aku tersenyum mendengar omongan Kak Muthi. Alhamdulillah Ya
Allah..trimakasih karena Engkau mengirimkan orang-orang terbaik dan pilihan yang
mengisi hari-hariku. Guru ngaji yang pengertian dan selalu menyemangati. Walau
ayah dan ibu tak ada disampingku, tapi cinta dan kasih mereka tetap hadir dalam
bentuk kasih sayang dari hamba-hambaMu yang lain..sungguh nikmat yang luar
biasa ya Robb..ingatkan aku untuk selalu bersyukur ..jadikan aku hamba yang
selalu bertafakur..Trimakasih untuk segalanya Robb. Pada sepenggal waktu yang
masih Kau izinkan aku memetik hikmahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar